Presentation Skills for Beginners

Sumber Gambar : http://doors-sliding.com

Tulisan ini saya buat dalam rangka ”mengikat ilmu” setelah mendapatkan materi training soft skill di kantor saya  karena kata orang bilang “ikatlah ilmu dengan menulis”.  Dalam hal presentasi saya pun masih  belum memiliki kemampuan presentasi yang baik, sama seperti anda yang sedang belajar menuju presenter professional.

Dalam kehidupan sehari hari kita sebenarnya sudah sering melakukan presentasi baik di dalam meeting, menjadi narasumber suatu acara maupun sesi –sesi presentasi lainnya.  Tentunya presentasi merupakan suatu hal yang sudah biasa kita lakukan. Namun, terkadang kita masih bingung atau sering bertanya tanya mengenai cara presentasi yang baik dan efektif.

Presentasi dikatakan efektif dan berhasil jika tujuan atau objective dari presentasi itu sendiri tercapai. Tentunya untuk mencapai tujuan dari sebuah presentasi tidaklah mudah, diperlukan usaha-usaha khusus untuk mencapainya. Berikut akan dijelaskan mengenai point-point utama yang harus diperhatikan dalam presentasi.

  • Objective

Point ini menjadi sangat penting karena berawal dari sebuah tujuanlah suatu presentasi dilakukan. Kesalahan yang sangat fatal ketika dalam presentasi tidak tahu apa tujuan dari yang dipresentasikan. Akibatnya presentasi menjadi kacau, kata kata yang keluar menjadi tidak terarah dan audience dipastikan akan mendapatkan kebingungan atau bahkan keluar ditengah presentasi kita. Yang pertama harus dilakukan adalah menentukan tujuan untuk apa presentasi kita, untuk menginformasikan sesuatu, mempengaruhi atau mengajak audience melakukan sesuatu, training atau latihan, atau untuk keperluan promosi produk dalam jual beli. Jika poin ini telah ditentukan maka lakukan hal hal setelah ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

  • Audience

who am I making the presentation to ? ” sebelum presentasi kita harus mengenali atau tahu siapa dan berapa orang audience yang akan kita hadapi. Hal ini berguna untuk menentukan level materi yang akan dipresentasikan dan bahasa yang  akan dipergunakan. Berbeda tentunya ketika kita disuruh presetasi di depan mahasiswa, bahasa yang dipergunalkan mungkin bahasa-bahasa yang relevan dengan mahasiswa dan materi nya pun disesuaikan dengan level knowledge mahasiswa. Begitupun dengan presentasi di depan professional bahasa yang dipergunakan harus formal dan level materi disesuaikan dengan prefesi audience tersebut.

  • Venue

Mengetahui informasi mengenai tempat amatlah penting karena hal ini berkaitan dengan bagaimana nanti kita berbicara, tingkat volume suara, formasi tempat duduk audience dan equipment apa saja yang dibutuhkan untuk penunjang presentasi.

  • Time and Length

Kapan dan berapa lama waktu presentasi harus diketahui sebelumnya. Hal ini berguna untuk memperkirakan berapa banyak muatan materi yang akan disampaikan dan alaur pembicaraan yang akan dipakai. Sedikit atau banyak waktu presentasi bukanlah suatu masalah penting. Yang paling penting adalah bagaimana cara kita mengatur waktu agar materi yang dipresentasikan efisien dan tersampaikan dengan baik. Jangan sampai hanya karena tidak bisa mengatur waktu materi yang dipresentasikan menjadi tidak tuntas atau menjadi terburu buru.

  • Method

Metode yang digunakan disesuaikan dengan siapa audience kita, bagaimana bentuk ruangan dan apa tujuan dari presentasi. Jika presentsai untuk keperluan bisnis dengan audience para professional maka metode presentasi harus menggunakan presentasi yang formal. Namun, jika presentasi untuk keperluan training dengan audience para pelajar maka metode yang digunakan lebih santai atau semi formal dengan disertai humor-humor untuk sekedar mencairkan suasana.

  • Content

Konten presentasi yang dibawakan harus sesuai dengan objective presentasi kita. Jika presentasi menggunakan slide maka hendaknya memperhatikan cara penulisan kata demi kata, pemilihan gambar-gambar pendukung dan pemilihan warna huruf atau background.

  • Structure

Sutktur bicara kita dalam presentasi menjadi salah satu pendukung utama tercapainya objective presentasi. Audience akan mudah mencerna isi dari materi presentasi jika kita mampu membawakan presentasi dengan tertata dan terstruktur. Bahasa yang digunakan tidak berbelit belit dan harus saling berkaitan satu sama lain. Dalam struktur presentasi yang baik hendaklah selalu diawali dengan introduction dan diakhiri dengan kesimpulan. Introduction dimaksudkan untuk membawa audience kepada topic presentasi yang akan kita bawakan dan membuat pemahaman awal kepada audience akan materi yang akan dibawakan. Kesimpulan merupakan ulasan dari seluruh materi yang telah disampaikan sekaligus penegasan terhadap tujuan presentasi kita.

  • Note

Untuk membantu kita agar presentasi yang dibawakan selalu terstruktur maka dibolehkan seorang presenter untuk membuat catatan sebagai klu. Catatan yang dibuat dapat berupa note kecil atau klu klu dalam bentuk kata-kata/symbol dalam slide.

  • Equipment

Point ini terkadang kita lupakan padahal memiliki peranan yang tidak kalah penting. Bayangkan kalau kita akan presentasi dan ternyata di ruangan tidak tersedia infocus padahal sebelumnya kita sudah mempersiapkan slide dengan matang atau kita akan presentasi di suatu ruangan yang besar dan di sana tidak tersedia pengeras suara. Sebaiknya sebelum melakukan presentasi hal hal yang berhubungan dengan peralatan dipersiapan dengan sebaik baiknya.

Setelah semua point disiapkan anda tinggal fokus kepada penguasaan materi karena sehebat apapun slide materi yang anda buat tanpa penguasaan materi yang baik presentasi anada tidak akan maksimal.

Bagi para pemula tidak ada salahnya mencoba berlatih berbicara dengan berdiri di depan cermin. Sekian tulisan saya tentang skill presentasi semoga bermanfaat, jika ada yang mau menambahkan atau di share silahkan ngomen dibawah ya… 😀

Hargai Apa yang Kita Miliki

Ditulis oleh: Anne Ahira

Pernahkah kita mendengar kisah Helen Kehler? 
Dia adalah seorang perempuan yang dilahirkan dalam kondisi buta dan tuli. Karena cacat yang dialaminya, dia tidak bisa membaca, melihat, dan mendengar. Nah, dlm kondisi seperti itulah Helen Kehler dilahirkan. Tidak ada seorangpun yang menginginkan lahir dalam kondisi seperti itu. Seandainya Helen Kehler diberi pilihan, pasti dia akan memilih untuk lahir dalam keadaan normal. Namun siapa sangka, dengan segala kekurangannya, dia memiliki semangat hidup yang luar biasa, dan tumbuh menjadi seorang legendaris.
Dengan segala keterbatasannya, ia mampu memberikan motivasi dan semangat hidup kepada mereka yang memiliki keterbatasan pula, seperti cacat, buta dan tuli. Ia mengharapkan, semua orang cacat seperti dirinya mampu menjalani kehidupan seperti manusia normal lainnya, meski itu teramat sulit dilakukan.
Ada sebuah kalimat fantastis yang pernah diucapkan Helen Kehler:
    “It would be a blessing if each person could be blind and deaf for a few days during his grown-up live. It would make them see and appreciate their ability to experience the joy of sound”.
Intinya, menurut dia merupakan sebuah anugrah bila setiap org yang sudah menginjak dewasa itu mengalami buta dan tuli beberapa hari saja. Dengan demikian, setiap orang akan lebih menghargai hidupnya, paling tidak saat 
mendengar suara!
Sekarang, coba kita bayangkan sejenak….
……kita menjadi seorang yang buta dan tuli selama dua atau tiga hari saja!
Tutup mata dan telinga selama rentang waktu tersebut. Jangan biarkan diri kita melihat atau mendengar apapun. 
Selama beberapa hari itu kita tidak bisa melihat indahnya dunia, kita tidak bisa 
melihat terangnya matahari, birunya langit, dan bahkan kita tidak bisa menikmati musik/radio dan acara tv kesayangan!
Bagaimana? Apakah beberapa hari cukup berat? 
Bagaimana kalau dikurangi dua atau tiga jam saja?
Saya yakin hal ini akan mengingatkan siapa saja, bahwa betapa sering kita terlupa untuk bersyukur atas apa yang kita miliki. Kesempurnaan yang ada dalam diri kita!
Seringkali yang terjadi dalam hidup kita adalah keluhan demi keluhan….
Hingga tidak pernah menghargai apa yang sudah kita miliki. Padahal bisa jadi, apa yang kita miliki merupakan kemewahan yang tidak pernah bisa dinikmati oleh orang lain.  Ya! Kemewahan utk orang lain! Coba kita renungkan, bagaimana orang yang  tidak memiliki kaki? Maka berjalan adalah sebuah kemewahan yang luar biasa baginya. 
Helen Kehler pernah mengatakan, seandainya ia diijinkan bisa melihat satu hari
saja, maka ia yakin akan mampu melakukan banyak hal, termasuk membuat sebuah tulisan yang menarik. Dari sini kita bisa mengambil pelajaran, jika kita  mampu menghargai apa yang kita miliki, hal-hal  yang sudah ada dalam diri kita, tentunya kita akan bisa memandang hidup dengan lebih baik. Kita akan jarang mengeluh dan jarang merasa susah! Malah sebaliknya, kita akan mampu berpikir positif dan menjadi seorang manusia yang lebih baik.