Istilah-istilah Bisnis dalam Industri Manufaktur

Halo, Semangat Pagi!!

Kali ini saya ingin berbagi sesuatu yang mungkin penting atau mungkin juga ga penting. yaitu, sedikit tentang  istilah istilah bisnis dalam industri manufaktur. tulisan ini mungkin akan terus diupdate seiring dengan bertambahnya kosa kata atau istilah istilah bisnis baru yang saya dapatkan di tempat kerja.. ini dia :

Istilah

Arti

Bill Of Material (BOM)  sebuah kumpulan dari material (bahan) yang dibangun membentuk satu Item Barang tertentu
Finished Good are goods that have completed the manufacturing process but have not yet been sold or distributed to the end user.
Engineering Change Orders (ECO) are used for changes in components, assemblies, or documents such as processes and work instructions. They may also be used for changes in specifications.
Forecasting Forecasting merupakan kegiatan peramalan permintaan untuk bulan yang akan datang, yang dilakukan oleh bagian Marketing.
Master Demand Schedule (MDS) merupakan jadwal permintaan atau jadwal pengiriman pesanan, yang secara garis besar terdiri dari forecast maupun actual sales order.
Load MDS MDS adalah proses untuk mendefinisikan Master Demand Schedule (MDS) dari forecast dan sales order.
Master Production Schedule (MPS) merupakan jadwal induk produksi, yang menunjukkan jadwal harian produksi di level Finished Good.
Load MPS proses untuk menerjemahkan Master Demand Schedule
Material requirements planning (MRP)  is a production planning and inventory control system used to manage manufacturing processes.
PPC Production, Planning and Control
Capacity Resource Planning (CRP) merupakan perencanaan kapasitas dengan basis yang lebih detail daripada RCCP
Resource Charge adalah transaksi pencatatan pemakaian resource yang digunakan dalam proses produksi

Nah untuk sesi ini cuma segitu, nunggu kesempatan lain kalau lagi jobless di kantor.. 😀

Semoga Bermanfaat…

Web Service dengan TIBCO (Server Side)

Tulisan ini meupakan lanjutan dari tulian saya sbelumnya tentang Web Service dan pada kesempatan saat ini saya akan coba berbagi sedikit bagaimana cara membangun Web Service disisi server. Mudah mudahan tidak ngantuk membacanya.. 😀

Dalam membangun sistem web service disini saya akan menggunakan TIBCO. Makhluk apakah TIBCO itu, baca aja sendiri di web resmi nya ya,, 😀 secara umum dan yang saya tahu ada dua cara pendekatan untuk membangun projek Web Service dengan TIBCO, yang pertama bisa dengan jalan pseudo-code proses dan dengan jalan wing it . Kalau kita memilih cara pseudo-code berarti kita harus miliki : dua proses, sebuah skema yang memiliki outline input dan output, dua file WSDL, dua HTTP Connection dan dua proses definision. Satu untuk SOAP client dan satu lagi untuk SOAP server.
Oke, kita langsung saja mulai step-by-step dari pada banyak pidato seperti pak camat… 😀

Overview Skenario

diagram diatas merupakan skematik dari contoh yang akan kita angkat, skema tersebut saya ambil dari dokumen tutorialnya TIBCO dan berhasil membuat saya bingung, perlu mengulang beberapa kali baru mudeng, nah mudah mudahan tutorial ini bisa mengurangi kebingungan Ibu-Ibu/Bapak-bapak sekalian, 😀
disana terdapat dua mesin Bisnis Proses, mesin yang pertama mengekspos HTTP Receiver dan melakukan SOAP request/reply ke mesin yang kedua. Mesin yang kedua terdiri dari SOAPEventSource, Java Code, dan SOAPSendReply. Client HTML melakukan posting tiga buah elemen yaitu priciple, interest rate, dan nomor bulan peminjaman. Web Service akan melakuakan perhitungan dan mengeluarkan hasil perhitungan berupa pembayaran pinjaman perbulan. Begitulah kurang lebih ceritanya.

Membuat Skema untuk SOAP Server
seperti yang telah dideskripsikan sebelumnya bahwa kita membutuhkan tiga inputan dan sebuah keluaran, maka kita harus membuat suatu XSD untuk merepresentasikan skema kita.

1.Langkah pertama buatlah tiga folder didalam root folder

Communications

WebServiceProcess

WSDL

2.setelah selesai membuat ketiga folder tersebut, masuk kedalam folder WSDL kemudian buatlah skema baru dan beri nama loanpayWS

3.Klik dua kali skema loanpayWS tersebut dan buatlah element-element yang dibutuhkan, seperti gambar dibawah ini :

4.masih didalam folder WSDL, buatlah dua buah file WSDL dan berikan nama pada masing masing file dengan AbstractDocLiteral dan DocLitConc atau bebas sekeinginan anda.
5.Selanjutnya kita akan mengkonfigurasikan file WSDL AbstracDocLiteral, double klik file tersebut kemudian lakukan seperti gambar dibawah ini :

6.pada AbstracDocLiteral, buatlah dua buah message dengan nama InputMessage dan OutputMessage dan satu buah porttype.
7.Konfigurasikan kedua format message tersebut seperti yang tampak pada gambar diatas.

1.Klik InputMessage

2.Klik tanda “+” pada part table kemudian beri nama InputString dan pada radiobutton klik pada pilihan Element

3.arahkan schema pada skema LoanpayWS yang telah dibuat sebelumnya dan pilih element “input”.

4.Klik ok, kemudian apply.

8.Lakukan seperti point 7 untuk mengkonfigurasikan OutputMessage, hanya saja element yang dipilih untuk message ini adalah “answertext”

9.selanjutnya double klik PortType dan buatlah satu file Operation dan beri nama OperationOne.

10.Konfigurasikan file OperationOne tersebut seperti gambar diatas :

1.buatlah dua buah Message Kind pada Message Table dan beri nama masing masing dengan input dan output, kemudian untuk masing-masing message kind arahkan namespace ke schema payloanWS seperti gambar diatas.

2.Klik ok, kemudian apply.

11.Kalau sudah beres, sekarang kita verifikasi format XML yang udah kita buat dengan editor tadi. Format XML yang terbentuk tampak seperti gambar dibawah ini :

12.nah, singkat kata, bereslah langkah pertama kita membuat serangkaian aturan yang sudah kita definisikan didalam WSDL. Silahkan kalau anda mau minum kopi atau ke kamar mandi dulu… 😀

Membuat Process Definition
buka folder WebServiceProcess dan buatlah sebuah Process Definition kemudian berikan nama proses tersebut dengan WebSvcLanPay. Selanjutnya, Drag & Drop sebuah SOAP Event Source, Java Code Activity, dan SOAP SendReply, dan sambungkan seperti gambar dibawah ini.
Eh ada yang kelupaan, sebelumnya kita harus membuat HTTP Connection, caranya masuk kedalan folder Communications kemudian buatlah HTTP Connection dan tentukan port sesuai keinginan anda alias Bebas.

SOAP Event Source
Konfigurasikan SOAPEventSource seperti gambar dibawah ini

setelah semuanya sesuai seperti gambar diatas, klik Ok kemudian Apply

Java Code
Pada Java Code, langkah pertama yang harus dikonfigurasikan adalah menentukan parameter input dan output. Pada kasus ini parameter input kita adalah Interest,Months, dan Prin dan parameter outputnya adalah answertext.

Setelah itu kita akan membuat logic program dengan bahasa Java (Not Sunda,,haha), kurang lebih seperti dibawah ini :

klik Compile sampai muncul alert seperti diatas, kemudian klik Apply.
Langkah selanjutnya adalah menghubungkan parameter yang diterima oleh SOAPEventSource ke Java Code supaya diproses sesuai dengan logic yang telah dibuat tadi.


Setelah semuanya terhubung seperti gambar diatas, kemudian klik Apply.

SOAPSendReply
Selanjutnya, kita akan konfigurasikan SOAPSendReply. Bagian ini bertugas untuk meneruskan data/informasi yang telah diproses oleh Java Code ke Client. Data keluaran dari Java Code merupakan hasil perhitungan yang telah didefinisikan di dalam Java Code.

And…. WE ARE FINISHED WITH WEB SERVICE.. Next, On the client but not now.. hehe

mungkin sekian dan terimakasih, mohon maaf lahir batin jika terdapat banyak kekurangan, kritik dan saran langsung NGOMEN aja dibawah oke..

Nantikan postingan selanjutnya masih tentang Web Service disisi Client..

Web Service

Pada tulisan ini saya akan menjelaskan secara singkat mengenai Web Service. Web service adalah sebuah metode komunikasi antara dua perangkat elektronik melalui jaringan. Hal ini dimaksudkan untuk memecahkan tiga masalah utama dalam system jaringan yaitu Firewall Traversal, kompleksitas, dan interoperabilitas.

Web service dirancang untuk mendukung interoperabilitas mesin-ke-mesin yang saling berinteraksi melalui jaringan dan memiliki antarmuka yang didefinisikan dalam format WSDL. Sistem lain yang berinteraksi dengan Web service harus mengikuti cara-cara yang telah ditentukan dalam pesan SOAP, biasanya disampaikan menggunakan HTTP dengan serialisasi XML.

Sebelum melangkah lebih jauh mengenai implementasi web service, akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai elemen-elemen yang ada kaitannya dengan Web Service.

Arsitektur Web Service

WSDL

Web Services Description Language (WSDL) merupakan  serangkaian peraturan atau format baku suatu layanan untuk bisa berkomunikasi atau bertukar informasi dengan sistem lain.

SOAP

Simple Object Access Protocol(SOAP), adalah spesifikasi protokol yang digunakan untuk melakukan pertukaran informasi dalam Web Services pada jaringan komputer.

Jadi, secara ringkas web service digunakan untuk melakukan pertukaran data atau informasi antara suatu sistem dengan sistem lain, untuk melakukan interaksi tersebut diperlukan format baku yang didefinisikan sebelumnya di dalam WSDL agar kedua sisi dapat saling berinteraksi satu sama lain. SOAP merupakan protocol khusus yang dibutuhkan untuk mengangkut data-data yang dipertukarkan dalam web service.

Studi Kasus.

Supaya lebih faham dan mengerti, saya akan coba memberikan sebuah contoh /  kasus. Contoh ini saya ambil dari tutorial TIBCO salah satu software Web Service.

diketahui ada sebuah perusahaan PT. Ngalamun yang bergerak di bidang finance dengan layanan utamanya adalah minjamkan uang kepada customer. perusahaan ini berkantor pusat di Indonesia dan memiliki kantor cabang hampir di seluruh bagian negara di dunia. President Director perusahaan ini yang bernama Dr. Achmad Fajar menginstruksikan kepada staf nya untuk membuat sebuah aplikasi yang bisa melayani pembayaran online(Pay Loan Engine) untuk para customer. singkat kata dibuatlah aplikasi tersebut dengan biaya 5 jt USD. Untuk memudahkan proses bisnis prusahaanya, sang director menginstruksikan kembali manager IT supaya aplikasi aplikasi yang sudah ada di seluruh kantor cabang bisa terintegrasi dengan Pay Loan Engine tersebut. Tujuannya supaya setiap transaksi hanya terjadi di server kantor pusat  dan menghemat biaya pengembangan.  Untuk mengintegrasikan kasus tersebut diperlukanlah Web Service. Dengan seperti ini setiap kantor cabang tidak usah membuat kembali aplikasi perhitungan tersbut cukup hanya menyediakan interface sesuai dengan yang didefinisikan server web service.

untuk lebih jelas cara membuatnya, saksikan di tulisan berikutnya… 😀

The Sweetest Moment at The Prophet City..

This is my experience when My Lord invited us to the holy city.. thank My Lord and for my parents too. . hopeful someday I can come there again..

“..Rabbi awzi’nii an asykura ni’matakal latii an’amta ‘alayya wa ‘alaa waalidayya wa an a’mala shaalihan tardhaahu wa adkhilnii birahmatika fii ‘ibadikash shaalihiina..”


Kenalan dengan RSTP part II

Seperti yang telah saya tulis sebelumnya tentang STP (802.1D), RSTP(Rapid Spanning Tree Protocol) merupakan evolusi bahkan lebih dari sekedar evolusi dari STP. Secara signifikan RSTP (802.1w)  dapat mereduksi atau mengurangi waktu untuk menghubungkan topologi aktif dalam sebuah jaringan ketika topologi secara fisik mengalami perubahan atau perubahan pada konfigurasi.

RSTP memilih satu switch sebagai root topologi spanning-tree aktif dan mementukan peran untuk masing masing individual port pada switch berdasarkan pada apakah port tersebut merupakan bagian dari topologi aktif.

802.1D didefinisikan kedalam 5 status port yang berbeda:

  • disabled
  • listening
  • learning
  • blocking
  • forwarding

Port Status

hanya tiga status port yang tersisa di RSTP. Pada 802.1D, disabled, blocking, dan listening states disatukan kedalam 802.1w discarding state uniq.

STP (802.1D) Port State RSTP (802.1w) Port State Is Port Included in Active Topology? Is Port Learning MAC Addresses?
Disabled Discarding No No
Blocking Discarding No No
Listening Discarding Yes No
Learning Learning Yes Yes
Forwarding Forwarding Yes Yes

Port Roles

Root Port

Designated Port

Alternate Port

Backup Port

Configurasi RSTP

Topik ini menjelaskan bagaimana RSTP dikonfigurasikan, termasuk root switch dan backup root switch.

Cisco Catalyst switch suport tiga tipe protokol spanning-tree yaitu : PVST+, PVRST+, dan MSTP.

  • PVST+ : Berdasarkan kepada standar 802.1D dan termasuk kedalam proprietary Cisco, seperti BackboneFast, UplinkFast, dan PortFast.
  • PVRST+: berdasarkan pada standar 802.1w dan memiliki kemampuan konfegen lebih cepat daripada 802.1D
  • MSTP(802.1s) : kombinasi aspek-aspek terbaik dari PVST+ dan satandar IEEE.

Konfigurasi PVRST+

  1. Enable PVRST+ : (Switch1(config)# spanning-tree mode rapid-pvst )
  2. Designate dan Konfigurasikan switch menjadi root bridge
  3. Designate dan konfigurasikan switch menjadi secondary root bridge
  4. Verifikasi konfigurasi.
    ( Switch1# show spannig-tree vlan vlan#[detail] )

Summary

RSTP (IEEE 802.1w) termasuk kedalam perangkat tambahan proprietary Cisco pada 802.1D spanning tree, seperti BackboneFast, UplinkFast, dan PortFast. RSTP memiliki kemampuan konvergensi lebih cepat didalam konfigurasi jaringan. sekitar berberapa ratus milisecond.

Sumber

http://cisco.com

buku kesayangan ICNDv2

selamat belajar..